PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL

19 Desember 2022
Administrator
Dibaca 21 Kali
PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL

  Perpustakaan berbasis inklusi sosial dikembangkan sebagai bentuk pendekatan berbasis sistem sosial (humanistic approach). Hal ini menekankan bahwa perpustakaan merupakan bagian dari sistem sosial/kemasyarakatan yang diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan di lingkungan sekelilingnya. Melalui pendekatan inklusi pula, Perpustakaan GSC memberikan ruang terbuka untuk memberikan solusi dalam upaya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan.

  Dalam kesempatan ini, Perpustakaan GSC menyelenggarakan kegiatan workshop pembuatan lilin dari minyak jelantah. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud dari literasi untuk kesejahteraan. Melalui workshop ini, diharapkan peserta mampu mengembangkan hasil workshop dan dapat berbagi ilmu kepada warga lainnya, dan diharapkan setelah ini tidak ada lagi limbah minyak jelantah yang dapat mencemari lingkungan. Kini minyak jelantah dapat dijadikan suatu karya yang dapat menghasilkan dan menjadi sumber pencaharian dengan nilai rupiah.

  Workshop yang di mulai pada pukul 13.00-16 00 pada tanggal 13 Desember 2022 ini di ikuti oleh 45 peserta yang terdiri dari lembaga kalurahan seperti, PKK Padukuan, PKK Kalurahan, dan pengelola perpustakaan, kegiatan ini bertempat di Aula Kalurahan Sukoharjo.

  Peserta terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan workshop terlihat dengan berbagai lontaran yang di tujukan kepada narasumber Sih Sujati dari Mukti Collection.

 Hadi Subronto, Lurah Sukoharjo juga menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan pemanfaatan dari Dana Desa tahun 2022, untuk kegiatan literasi kesejahteraan yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Sukoharjo, ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada narasumber yang sudah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan sedikit ilmunya kepada ibu-ibu PKK di Kalurahan Sukoharjo.

   Sih Sujati, narasumber dari Mukti Collection juga menyampaikan kepada para peserta bahwa barang yang dianggap sampah itu belum tentu akan menjadi sampah, namun akan menjadikan sebuah usaha bagi mereka yang mampu mengembangkan keterampilannya dan mau berusaha. Keterampilan mengolah sampah ini tidaklah susah, hanya perlu sedikit kreativitas untuk menyulap sampah menjadi rupiah.

  Beliau juga menyampaikan materinya dengan telaten, mulai dari bahan-bahan hingga  cara kerjanya. Beliau membagi peserta ke dalam beberapa kelompok untuk praktik membuat lilin dari minyak jelantah. Dari kegiatan ini terlihat ibu-ibu sangat antusias mengikuti arahan dari narasumber, terlebih ketika mengetahui bahwa hasil karyanya dapat dibawa pulang sebagai upah karena telah mengikuti kegiatan ini.

 Sumarsih, peserta workshop juga menyampaikan rasa senangnya dan mengapresiasi kegiatan perpustakaan ini, dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan keterampilan kepada para ibu rumah tangga sehingga dapat memanfaatkan limbah rumah tangga untuk dijadikan suatu karya. (WK)

 

Lilin minyak jelantah

Bahan:

  1. 100 gram parafin
  2. 300 ml minyak jelantah
  3. Benang katun
  4. Krayon bekas
  5. Gelas/mangkok kecil
  6. Tusuk gigi/lidi

 

Cara kerja:

  1. Siapkan gelas/wadah pasang sumbu benang dengan melilitkan kelidi untuk menahan
  2. Panaskan minyak, krayon, dan parafin dipanci dengan api sedang, aduk-aduk sampai larut
  3. Bila sudah larut, panci diangkat dan tuangkan ke beberapa wadah yang telah dipasangi benang katun sebagai sumbunya.
  4. Biarkan dingin dan beku, apabila sudah membeku cabut lidi dan rapikan
  5. Lilin siap di kemas/ di gunakan.