PEMBINAAN KELOMPOK TANI DAN PETANI MILENIAL KALURAHAN SUKOHARJO

Sukoharjo - kelompok tani merupakan perkumpulan beranggotaan para petani di wilayah kalurahan, tidak semua petani bergabung dalam kegiatan seperti ini. Kelompok tani memiliki ketua organisasi tani yg di pilih dari salah seorang petani yang di anggap memiliki pengetahuan dan wawasan luas, dalam tugasnya di harapkan dapat menjalankan kewajiban dalam mengkoordinasikan kegiatan gotong royong untuk pengolahan lahan anggota kelompok tani secara bergantian, serta berfungsi sebagai wadah belajar bagi para petani, wadah bekerjasama antar anggota kelompok tani serta sebagai wadah kegiatan usaha para anggota.
Hal ini pentingnya pembinaan kelompok tani merupakan salah satu syarat pelancar pembangunan pertanian yang tergabung dalam kelompok tani. ( kamis, 12/01/2023)
Generasi petani milenial ini harapanya dapat mensejahterakaan kehidupan masyarakat, generasi milenial pada umumnya di tandai dengan adanya peningkatan penggunaan serta keakraban dengan berbagai bentuk komunikasi, media, juga teknologi digital yang akan memberi kemajuan dan keberhasilan yang sangat pesat. Petani milenial yang bersinergi dengan media sosial, petani yang terhubung dengan subscribel yang bagus, dan kemajuan kebersamaan yang kompak ini sangat di apresasi sehingga menghasikan ekonomi yang terkendali, bahan pangan tidak kekurangan di mana “semua jalan adalah jalan ekonomi”. Ujar K Ir. H Abdul Kadir, M.H ( Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sleman)
"Jaringan pengaman sosial (jps) serta kreasi dan inovasi menuntut kelompok petani milenial berguna untuk ketahanan pangan serta pengembangan perekonomian yang taktis dan strategis.’" Imbuh Abdul Kadir.
Sementara itu, Bupati sleman Ibu Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo sangat mengapresiasi kegiatan kelompok tani ini di wilayah kalurahan sukoharjo, adanya kegiatan ini dapat mengurangi keluh kesah para petani yang sama sekali belum paham dengan tehnik media sosial. harapanya petani saat ini dapat sinkron dan berkolaborasi dengan petani senior untuk memajukan ketahanan pangan, supaya petani milenial lebih ke teknologi yang maju. Dari 2.500 petani milenial baru 777 petani yang aktif di kabupaten sleman. Sedangkan Permintaan gubernur sendiri adalah "setiap sejengkal tanah yang ada jalur irigasi didepannya tidak boleh di dirikan bangunan, harapannya pertanian harus di pertahankan untuk menompang ketahanan pangan di DIY untuk anak cucu di masa depan.”
"Akses di bidang pertanian dan pertenakan di harapkan berinovasi dan dapat menjadi UMKM yang dapat membuat lapangan pekerjaan yang baru. serta alat guna pertanian supaya di gunakan secara maksimal," imbuh Kustini Sri Purnomo.
Lurah Sukoharjo, Hadi Subronto dengan ini menyampaikan dalam hal ketahan pangan telah di anggarkan, peningkatan hasil pertanian bantuan benih obat-obatan juga sudah di anggarkan.
Harapannya adanya komunikasi yang baik antara para petani dengan Pemerintah, supaya program-program kemajuan hasil pertanian di wilayah sukoharjo ini bisa saling dibantu,” tambah Hadi Subronto. (SLP – KIM Sukoharjo Ngaglik)



Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin