SIAPAKAH 'SI WOLLY NYAMAN'

Si Wolly Nyaman, ya... Nama yang cantik bukan?? Eitss tapi itu bukan nama orang ya melainkan Nyamuk. Nyamuk jenis baru, nyamuk baik. Kok bisa??
Si Wolly Nyaman merupakan inovasi program berbasis teknologi dalam program pengendalian DBD yang terbukti efektif menurunkan 77% kasus DBD di Kota Jogja . Nyamuk ini adalah inovasi yang berbasis saintifik berupa penerapan teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia. Mari mengenal lebih lanjut upaya pengendalian DBD melalui program SI WOLLY NYAMAN (Si Wolbachia, Nyamuk Aman Cegah DBD di Sleman). Program ini bekerjasama dengan WMP (World Mosquito Program) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Metode kerjanya yaitu dengan meletakkan ember kecil berlubang. Ember ini nantinya diisi dengan telur nyamuk Aedes aegypti yang ber-wolbachia dan diberi pakan berupa pelet. Ember ini diletakkan di halaman rumah yang ada tempat sejuk dan tidak terpapar sinar matahari langsung.
Ember ini nantinya akan dipantau dan dicek berkala oleh petugas dan kader dusun setempat hingga nyamuk ini berkembang biak. Jika nyamuk sudah keluar dari sarangnya maka dia akan terbang dan kawin dengan ngamuk Aedes aegypti yang membawa bibit DBD. Nah hasil dari berkawinan Si Wolly dengan Aedes aegypti liar inilah yang akan menghasilkan nyamuk baik yang ber-wolbachia. Jadi nyamuk nya sudah tidak mengandung bibit penyakit DBD lagi. Untuk peletakan nya tidak setiap rumah tapi berjarak antara 50-75 meter per rumah.
Program ini di mulai dengan Kick Off oleh Bupati Sleman pada tanggal 16 Februari 2021 secara daring kepada seluruh sasaran program dengan target wilayah 13 Kapanewon melibatkan 21 Puskesmas, 39 Kalurahan dengan luas cakupan 68 km persegi.
padukuhan Besi sendiri mendapatkan jatah pendataan dan sosialisasi pada hari Senin tanggal 2 Mei 2021 dan dilanjutkan hari selasa dan rabu. Dalam waktu tiga hari petugas dari WMP didampingi kader dusun dan Dukuh Besi menyelesaikan di 14 RT. Tantangan yang dihadapi yaitu menjelaskan kepada warga apa itu program Si Wolly.
Untuk peletakkan embernya akan dimulai setelah libur Idul Fitri serentak di seluruh wilayah Sleman. Dan dipantau selama 6 bulan. Harapannya program ini sama berhasilnya dengan di wilayah Kota Yogyakarta. Dan bisa menurunkan kasus DBD di wilayah Sleman.
Mari kita pantau. (YI,Dk Besi,KIM Sukoharjo)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin