Merawat Rencana Pembangunan Desa yang Aspiratif dan Partisipatif

Pembangunan sebuah desa (kalurahan) harus dilakukan dengan melalui perencanaan yang matang. Hal itu dikarenakan pembangunan tersebut, bersentuhan dan berdampak langsung terhadap masyarakat desa itu sendiri. Hal ini yang ditekankan oleh Suprapti, Pendamping Desa Kalurahan Sukoharjo ketika menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), Jumat (5/2/2021).
“Pada dasarnya pembangunan desa merupakan sebuah upaya sistematis yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat yang mendiami wilayah desa tersebut,” ujar Suprapti pada bimtek yang diadakan di aula Kalurahan Sukoharjo tersebut.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa program pembangunan desa (kalurahan) sejatinya tidak selalu tentang pembangunan infrastruktur, tetapi juga dimungkinkan berupa pemberdayaan atau peningkatan kapasitas bagi warga masyarakat.
“Salah satu catatan penting dalam rencana pembangunan desa adalah sesuai dengan kebutuhan real masyarakat berdasar hasil pemetaan potensi dan permasalahan yang ada di wilayah bersangkutan. Sehingga terdapat proses berkesinambungan antara masalah, program pembangunan dan hasil yang ingin dicapai,” terang Suprapti.
Pada kesempatan sebelumnya, Hadi Subronto, Lurah Sukoharjo menyatakan bahwa RPJMDes ini merupakan program kegiatan yang akan dilaksanakan secara bertahap oleh pemerintah desa selama 6 tahun jabatannya.
“Penyusunan RPJMDes diawali dengan usulan masyarakat melalui Musduk (Musyawarah Padukuhan) yang pada proses selanjutnya akan dielaborasi lebih lanjut berdasar skala prioritas dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan desa/kalurahan dan juga keselarasan dengan visi misi lurah dan program pembangunan Nasional pada umumnya”, terang beliau.
Sementara itu, Suwardi selaku Pangripto (Kaur Perencanaan) Kalurahan Sukoharjo menyatakan bahwa bimtek penyusunan RPJMDes ini menjadi penting untuk diadakan guna mendapatkan pemahaman dan indikator yang tepat dalam merancang program pembangunan di Kalurahan Sukoharjo.
“Sehubungan dengan pandemi yang masih terjadi, bimtek ini sendiri digelar dalam 3 gelombang dengan menghadirkan perwakilan tokoh masyarakat, pemuda, tokoh perempuan, BPKal, tokoh agama dan terutama tim penyusun RPJMDes”, ungkapnya.
Ditemui seusai acara, Dita Hendri, wakil ketua BPKal secara terbuka mengapresiasi diadakannya bimtek sebelum penyusunan RPJMDes berlangsung. Ia menyebutkan bahwa bimtek ini sebagai ikhtiar pemerintah kalurahan untuk melibatkan warga masyarakat dalam menentukan arah pembangunan di desanya.
“Masyarakat tidak hanya sekedar diletakkan sebagai objek, tapi juga sebagai subjek pembangunan,” imbuhnya.
Ia berharap, semangat ini dapat dipertahakan untuk seterusnya dan pembangunan nantinya dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Mudah-mudahan semangat yang sama terjaga sampai nanti pada ujung pelaksanaannya, dan untuk menghasilkan pembangunan yang dapat dipertanggung jawabkan tersebut, penyusunan program yang aplikatif dan bermanfaat bagi banyak orang tentunya menjadi faktor penting selain keseriusan para pihak dalam setiap tahap prosesnya,” pungkasnya. (KIM Ngaglik/DHI)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin